Sedekah laut merupakan tradisi yang dilakukan oleh
para nelayan di Indonesia, khususnya di Desa Glondonggede. Kegiatan ini
dalam rangka ungkapan rasa syukur para nelayan kepada Allah SWT atas hasil
tangkapan yang melimpah dari laut. Sedekah laut juga menjadi simbol rasa
kebersamaan, gotong royong, dan keharmonisan antar nelayan.
Kegiatan Sedekah Laut di Desa Glondonggede ini sudah berlangsug sejak dulu
kala, rangkaian acara Sedekah Laut diawali dengan Tahlil bersama dan kirim
do’a di malam harinya, kemudian di pagi harinya dilakukan arak-arakan
dengan membawa miniatur kapal nelayan yang diiringi dengan musik
tradisional (tonglek).
Setelah proses arak-arakan selesai, dilanjut proses larung sesaji di laut Jawa
dengan disertai doa dan harapan agar nelayan mendapatkan kesejahteraan dan
keselamatan dalam mencari nafkah di laut. Selanjutnya rangkaian acara
Sedekah Laut di tutup dengan hiburan tradisional Jawa (Ketoprak, Wayang
Kulit, Lodrok dan lain sebagainya). Demikian rangkaian acara Sedekah Laut
yang sudah berlangsung secara turun menurun dan menjadi tradisi di
masyarakat pesisir Desa Glondonggede.
Sementara itu, kegiatan Sedekah Laut di tahun 2023 ini berbeda dengan tahun-
tahun sebelumnya, langkah inovasi untuk menjaga tradisi di era globalisasi
perlu dilakukan oleh Panitia Sedekah Laut dengan menggelar event Kirab
Budaya dengan tema “Menjaga Tradisi dan Merawat Budaya”.
Acara ini di hadiri oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Kabupaten Tuban dan juga di hadiri oleh Assisten CDO SIG mas Zubas Muchlis Roofi'ul Alam,S.pd